
Melindungi kulit dari sinar matahari bukan sekadar pilihan gaya hidup,itu adalah kebutuhan. Dalam dunia skincare modern, dua jenis sunscreen mendominasi pasaran: chemical sunscreen vs physical sunscreen. Meski sama-sama menawarkan perlindungan terhadap sinar UV, keduanya memiliki cara kerja, tekstur, dan efek yang berbeda pada kulit. Lantas, mana yang sebaiknya kamu pilih? Yuk, simak ulasan lengkapnya di Luxethinc journal agar kamu bisa menentukan sunscreen terbaik sesuai kebutuhan kulitmu.
Apa Itu Chemical Sunscreen?
Chemical sunscreen adalah jenis tabir surya yang menggunakan bahan kimia aktif untuk menyerap sinar ultraviolet (UV) dan mengubahnya menjadi panas yang tidak berbahaya bagi kulit. Bahan-bahan seperti avobenzone, oxybenzone, octisalate, dan octinoxate adalah contoh yang umum digunakan dalam formula sunscreen ini. Karena bentuknya yang cenderung ringan dan mudah menyerap, chemical sunscreen sering disukai untuk penggunaan sehari-hari terutama di bawah makeup. Produk ini biasanya tidak meninggalkan white cast, sehingga cocok untuk berbagai warna kulit.
Namun, penting untuk diketahui bahwa chemical sunscreen biasanya membutuhkan waktu sekitar 15–20 menit untuk bekerja maksimal setelah diaplikasikan. Selain itu, beberapa bahan aktifnya bisa memicu iritasi pada kulit sensitif atau berjerawat, sehingga pemilihan produk yang tepat tetap krusial.
Apa Itu Physical Sunscreen?
Physical sunscreen, yang juga dikenal sebagai mineral sunscreen, adalah tabir surya yang menggunakan bahan aktif seperti zinc oxide atau titanium dioxide untuk menciptakan lapisan pelindung fisik di atas kulit. Lapisan ini berfungsi memantulkan sinar UV agar tidak menembus permukaan kulit.
Jenis sunscreen ini langsung bekerja begitu diaplikasikan, tanpa perlu waktu tunggu. Karena sifatnya yang tidak menyerap ke dalam kulit, physical sunscreen sering direkomendasikan untuk kulit sensitif, berjerawat, anak-anak, atau ibu hamil.
Kelemahannya, sunscreen ini bisa terasa lebih tebal dan terkadang meninggalkan efek putih pada kulit, terutama pada kulit sawo matang hingga gelap. Tapi kabar baiknya, banyak brand kini telah mengembangkan formula physical sunscreen yang lebih ringan dan tidak terlalu mencolok.
Baca juga : Apa perbedaan UV Filter, UV Protection dan SPF dan hal yang penting untuk diketahui !
Cara Kerja Chemical Sunscreen vs Physical Sunscreen
- Chemical Sunscreen
Bekerja dengan menyerap sinar UV ke dalam lapisan kulit, kemudian mengubahnya menjadi panas yang tidak berbahaya dan melepaskannya. - Physical Sunscreen (Mineral Sunscreen)
Bekerja secara fisik dengan memantulkan sinar UV dari permukaan kulit.
Perbedaan cara kerja ini menjadikan physical sunscreen lebih “langsung” dalam memberikan perlindungan, sementara chemical sunscreen memerlukan waktu beberapa menit untuk menyerap sempurna ke kulit.
Tekstur dan Kenyamanan di Kulit
Tekstur menjadi faktor penting dalam memilih sunscreen karena memengaruhi kenyamanan pemakaian sehari-hari. Chemical Sunscreen vs Physical Sunscreen memiliki karakter tekstur yang khas, antara lain sebagai berikut:
- Chemical Sunscreen cenderung lebih ringan, mudah diratakan, dan tidak meninggalkan white cast. Ini yang membuatnya disukai dalam dunia kosmetik karena bisa dipadukan dengan foundation atau BB cream dengan mulus.
- Physical Sunscreen, di sisi lain, memiliki tekstur lebih padat dan sering meninggalkan efek putih (white cast), terutama pada kulit sawo matang atau gelap. Namun, beberapa formula modern sudah diperbaiki agar lebih sheer dan nyaman dipakai.
Baca juga : Ketahui perbandingan kojic acid vs tranexamic acid, kamu pilih yang mana?
Cocok untuk Siapa?
Menentukan sunscreen terbaik sangat tergantung pada tipe dan kebutuhan kulit.
- Chemical Sunscreen cocok untuk:
- Kulit normal hingga kering
- Pengguna yang menginginkan sunscreen invisible
- Aktivitas outdoor ringan
- Kulit yang tidak terlalu sensitif terhadap bahan aktif
- Physical Sunscreen cocok untuk:
- Kulit sensitif atau mudah iritasi
- Kulit berjerawat
- Anak-anak dan ibu hamil
- Aktivitas outdoor berat karena memberikan perlindungan langsung
Perlindungan yang Ditawarkan
Keduanya sama-sama efektif dalam melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB. Namun, physical sunscreen umumnya lebih stabil karena tidak mudah rusak oleh paparan sinar matahari. Beberapa chemical filter tertentu bisa terurai setelah beberapa jam sehingga perlu re-apply lebih sering. Menurut PubMed Central Meningkatnya insiden kanker kulit dan efek fotorusak yang disebabkan oleh radiasi ultraviolet telah meningkatkan penggunaan agen tabir surya, Yang terpenting bukan hanya jenis sunscreen-nya, tapi apakah kamu mengaplikasikan dengan cukup dan mengulang pemakaian secara berkala.
Lingkungan dan Bahan Aktif
Kini, semakin banyak perhatian tertuju pada dampak lingkungan dari produk sunscreen.
- Beberapa bahan chemical seperti oxybenzone diketahui dapat merusak terumbu karang. Maka dari itu, banyak negara melarang penggunaan bahan tersebut di pantai tertentu.
- Physical sunscreen lebih ramah lingkungan, terutama jika menggunakan non-nano zinc oxide.
Rekomendasi Pemakaian
Untuk hasil optimal, sunscreen harus diaplikasikan dengan takaran yang cukup (sekitar 2 jari penuh untuk wajah dan leher) dan diulang setiap 2–3 jam jika terpapar sinar matahari langsung.
Apabila kamu memiliki kulit sensitif, pilihlah physical sunscreen. Sedangkan jika kamu butuh kenyamanan untuk aktivitas harian atau memakai makeup, chemical sunscreen bisa jadi pilihan tepat. Dan tentu saja, reapply adalah kunci. Sunscreen hanya efektif jika kamu menggunakannya secara konsisten. Semoga artikel ini membantu kamu mengenal lebih dalam dua jenis sunscreen paling populer saat ini. Mau tahu rekomendasi sunscreen yang lembut di kulit tapi tetap efektif melindungi? Stay tuned di Luxethinc ya
Kesimpulan
Perbedaan utamanya terletak pada cara kerja. Chemical sunscreen menyerap sinar UV lalu mengubahnya menjadi panas, sementara physical sunscreen memantulkan sinar UV dari permukaan kulit.
Physical sunscreen lebih cocok untuk kulit sensitif karena tidak menyerap ke dalam kulit dan lebih kecil kemungkinannya menyebabkan iritasi.
Tidak selalu. Namun, beberapa bahan kimia seperti oxybenzone dapat menimbulkan iritasi pada kulit sensitif. Pilih produk yang sudah teruji dan sesuai jenis kulitmu
Ya, physical sunscreen cenderung meninggalkan white cast, terutama pada kulit gelap. Tapi kini banyak produk yang sudah diformulasikan agar lebih transparan
Memilih antara chemical sunscreen vs physical sunscreen sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kulit masing-masing. Chemical sunscreen unggul dalam tekstur ringan dan mudah menyerap, cocok untuk aktivitas luar ruangan. Sementara physical sunscreen lebih ramah untuk kulit sensitif dan memberikan perlindungan langsung setelah diaplikasikan. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan, namun yang terpenting adalah konsistensi dalam penggunaannya setiap hari. Dengan memahami karakteristik masing-masing, kamu bisa menemukan sunscreen terbaik untuk perlindungan optimal, demi kulit yang sehat, cerah, dan terlindungi dari paparan sinar matahari.
“Tak ada perlindungan yang sempurna, tapi memilih sunscreen yang tepat bisa jadi langkah paling bijak dalam merawat kulit hari ini dan di masa depan.”